Minggu, 07 Februari 2010

Koleksi Sastra Kopi Tubruk

Fatimah binti Harjo Sasono

Dulu aku mengenalmu
Manis anggun berkerudung
Merdu suaramu saat bersenandung
Kuingat kau juga juara MTQ

Kemarin aku melihatmu
Dijemput lelaki dengan Yamaha Vixion
Wajahmu ber-make up tebal
Parfummu tercium hingga jarak 30 meter

Jam tujuh malam kau masih di Amplaz
Bersama lelaki Yamaha Vixion
Jam segitu mestinya kau mengaji kitab kuning
Atau mendengarkan taushiyah Pak Qomaruddin

Apakah kau lupa dengan harapan ayahmu
Apakah kau abai dengan doa ibumu
Agar kau menjadi ustadzah yang tawadhu’
Agar kau menjadi wanita sholihah

Sebaiknya kau kembali ke pesantren
Tak ada gunanya kau kuliah di universitas negeri itu
Hanya bagus gedungnya saja
Lebih baik kau pahami akhlak

Violina Bukan Cinta Biasa

Di parkiran FMIPA tahun 2005
Dia memanggil namaku
Gadis berkerudung abu-abu
Menurutku mirip Snow White

Di dekat parkiran FMIPA tahun 2009
Dia kembali memanggil namaku
Tapi saat itu pakai kerudung kuning
Masih tetap mirip Snow White

Pada tahun 2010
Aku sering kembali ke parkiran FMIPA
Berharap bisa bertemu dengan Snow White
Tapi dia tak pernah datang lagi

Aku tak bermaksud memiliki dia
Tak pernah ada niat menyentuh dia
Aku hanya ingin mendengar dia memanggil namaku
Dengan suara lembut seperti dulu

Mungkin dia sudah pergi
Dijemput pangeran tampan berkuda
Berbahagia di dalam istana mewah
Syukurlah kalau seperti itu

Andai diizinkan oleh pangeran
Ingin kurekam suaranya memanggil namaku
Kujadikan ring tone di HPku
Dijadikan RBT pun pasti laku

Kang Bejo dan Rokok Eceran

Kang bejo tukang becak
Perokok berat 100 batang sehari
Tak peduli istri tak punya beras
Tak peduli si Minul tak punya sepatu

Banyak yang sudah menasehati
Kang Bejo meringis tak peduli
Jangankan sang istri
Pak RT dan pak Lurah pun tak didengarkan

Kang Bejo suka membeli rokok eceran
Di warung mbak Sri Martini
Tak ada uang bisa kredit
Tagihan membengkak urusan nanti

Wahai kang Bejo, dengarkan nasehatku
Berhentilah membeli rokok eceran
Belilah satu pak besar untuk sebulan
Harganya bisa lebih murah

Hantu Jembatan Layang

Kulihat kau hantu perempuan
Mukamu tampak hancur
Seolah-olah korban kecelakaan
Padahal kau setan menyesatkan

Malam itu kau mengganggu tidurku
Mengacaukan mimpiku
Aku sempat ketakutan
Tapi jangan harap aku percaya kepadamu

Lebih baik kau ke gedung DPR
Di sana banyak orang yang bisa kau sesatkan
Atau ke bundaran Hotel Indonesia
Di sana banyak orang menggenggam batu

Mengapa kau menasehatiku
Agar tidak pulang malam
Jangan sok keibuan
Saat ini aku sedang tak butuh ibu angkat


Senin, 01 Februari 2010

Koleksi Syair Cinta Rabi'ah al Adawiyah

1
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup
Tuhanku, demikian malampun berlalu
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku Kau Terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau Tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mua
Inilah yang akan selalu ku lakukan
Selama Kau Beri aku kehidupan
Demi kemanusiaan-Mu,
Andai Kau Usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

2
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

3
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku

4
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki

5
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu

6
Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau

7
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu

8
Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”

9
Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
O, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika akku telah memenuhiMu
O, rindu hatiku, aku pun bahagia

from : http://www.toppuisi.com/toppuisi/syair-cinta-rabiah-al-adawiyah/